Memahami Jenis Pengobatan Cedera sendi berat

Bagikan

Cedera sendi berat adalah jenis kerusakan serius yang memengaruhi bagian tendon, jaringan tulang lunak, tulang rawan, dan ligamen di area sendi. Gangguan kesehatan ini perlu diwaspadai, sebab dapat membatasi mobilitas, menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti nyeri sendi. Intip jenis pengobatan nyeri sendi berikut ini.

Pernahkah Anda mengalami cedera ketika berolahraga, seperti bursitis ataupun arthritis? Pengertian cedera olahraga sendiri mengacu pada kondisi kerusakan sendi, yang memicu serangan nyeri sendi. Penyebab nyeri sendi beragam, bisa karena cedera saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, serta memiliki penyakit asam urat.

Berdasarkan penyebabnya, kondisi ini dibagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis. Jika cedera akut terjadi secara tiba-tiba, seperti jatuh, terbentur, atau terkilir, maka cedera kronis mengacu pada kondisi yang lebih parah. 

Baik yang bersifat akut maupun kronis, keduanya bisa menjadi cedera sendi berat jika tidak ditangani dengan cepat dan optimal. Mari kenali jenis gangguan kesehatan tersebut lebih dalam lagi, serta ketahui juga langkah penanganannya.

BACA JUGA: Olahraga Berlebih Pengaruhi Kesehatan Sendi, Ini Faktanya!

Definisi Cedera Sendi Berat

Pengobatan Cedera sendi berat

(Cedera Sendi Berat, Ilustrasi: Freepik)

Cedera adalah kerusakan pada jaringan tubuh yang dapat terjadi akibat berbagai faktor, seperti kecelakaan, penggunaan berlebihan, atau kondisi medis tertentu. 

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, cedera dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu yang bersifat kronis dan akut.

1. Cedera Akut

Kondisi ini dikatakan sebagai gangguan akut jika terjadi secara tiba-tiba dan biasanya sembuh dalam beberapa hari atau minggu. Contoh cedera akut antara lain robeknya ligamen, robeknya tendon, dan dislokasi, baik yang disebabkan karena kecelakaan atau trauma.

2. Cedera Kronis

Sementara itu, cedera kronis adalah cedera yang berkembang secara perlahan dan berlangsung lama, bahkan hingga lebih dari 3 bulan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penggunaan sendi berlebihan atau melakukan gerakan berulang. 

Contoh kondisi ini antara lain artritis, bursitis, dan tendonitis, yang kesemuanya itu berpotensi memicu rasa kaku, nyeri atau sakit, dan kesulitan bergerak.

Baik cedera yang sifatnya akut maupun kronis sama-sama bisa mengarah pada kondisi yang serius, sehingga disebut sebagai cedera sendi berat.

Dengan kata lain, jenis cedera yang dialami seseorang tidak menjadi satu-satunya penentu tingkat keparahan penyakitnya. Cedera sendi akut bisa memiliki gejala yang ringan, sedang, atau berat, begitu pula dengan cedera sendi kronis.

BACA JUGA: Ketahui Bahaya Membunyikan Jari Tangan

Pahami Risiko Cedera Sendi Berat

Cedera sendi berat perlu diwaspadai, sebab dapat menimbulkan berbagai risiko dan bahaya bagi kesehatan tubuh. Risiko yang dimaksud antara lain:

  1. Nyeri kronis
  2. Kekakuan sendi
  3. Keterbatasan mobilitas
  4. Kecacatan
  5. Osteoartritis
  6. Infeksi
  7. Komplikasi penyakit

Berdasarkan penjelasan tersebut, kondisi tersebut perlu diwaspadai sebab tidak hanya dapat menimbulkan gejala nyeri dan kekakuan, tapi bisa mengarah ke infeksi hingga komplikasi.

Cedera sendi berat dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti osteoarthritis, ketidakstabilan sendi, atau ketidakmampuan untuk kembali ke aktivitas normal.

Tanpa penanganan yang tepat, cedera sendi berat dapat menyebabkan gangguan fungsi sendi yang signifikan. Lantas, bagaimana cara menangani penyakitnya?

Metode Pengobatan Cedera Sendi Berat

Metode Pengobatan Cedera Sendi Berat

(Metode Pengobatan Cedera Sendi, Ilustrasi: Freepik)

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, kita bisa mengetahui bahwa gangguan kesehatan ini bisa mengarah pada kondisi serius yang memerlukan penanganan khusus. 

BACA JUGA: Bumbu Dapur Jadi Obat: Ketahui Khasiat Batang Sereh untuk Sendi

Metode pengobatan cedera mungkin memerlukan pembedahan dan rehabilitasi yang lama. Ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menangani kondisi tersebut, diantaranya:

1. Pengobatan Konservatif

Pengobatan konservatif meliputi aktivitas istirahat, kompres dingin, elevasi, dan terapi fisik. Metode ini dinilai cukup efektif sebagai pertolongan pertama nyeri sendi.

2. Obat-obatan

Jenis pengobatan cedera sendi berikutnya dilakukan melalui obat-obatan. Pemberian obat nyeri berupa antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan pada persendian.

Selain itu, obat nyeri pada sendi lainnya adalah analgesik. Namun perlu diperhatikan, kedua obat untuk meredakan nyeri sendi tersebut tidak boleh dikonsumsi sembarangan.

Pasien yang mengalami nyeri sendi memerlukan resep dari dokter sebelum konsumsi obat nyeri sendi tersebut. Alih-alih sembuh, konsumsi obat sembarangan justru meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada pasien.

3. Terapi Fisik

Fisioterapi merupakan metode perawatan penting dalam rangka mengobati masalah sendi. Jenis terapi ini mampu mengembalikan kekuatan dan fleksibilitas otot-otot, di sekitar sendi yang terkena nyeri dan peradangan.

4. Injeksi

Injeksi kortikosteroid atau asam hialuronat dapat digunakan untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan kenyamanan.

5. Operasi

Jika upaya pengobatan cedera sendi berat sebelumnya tidak mempan, bahkan setelah pengobatan konservatif, langkah lainnya adalah dengan operasi.

Operasi dapat meliputi pemasangan implan, rekonstruksi ligamen, atau pembedahan reparatif tulang.

Baca Juga: Cedera Sendi Saat Olahraga, Ini Cara Mengatasi Cedera Olahraga

Pada akhirnya, kita dapat memahami pentingnya penanganan yang tepat dan cepat terhadap cedera sendi berat.

Selain mencegah gejala nyeri sendi semakin parah, pemahaman ini juga memberi kesadaran akan risiko yang mungkin terjadi jika langkah penanganan tidak segera diambil.

Dengan begitu, kita bisa menjaga kualitas hidup tetap terjaga dengan kondisi sendi yang sehat. Untuk turut mencapai tujuan tersebut, simak tips menjaga kesehatan sendi dan rekomendasi makanan sehat untuk sendi berikut ini. (TMI)

Bagikan
Open chat
Hallo!
Ada yang bisa kami bantu terkait produk Etawalin?