Malas Gerak Picu Osteoporosis, Ini Faktanya!

Bagikan

Tahu tidak, bahwa kebiasaan malas gerak bisa berdampak pada osteoporosis? Iya, mager atau malas bergerak tidak hanya menjadi faktor pemicu obesitas atau penurunan fungsi jantung, tapi juga menurunkan massa tulang, simak faktanya berikut ini!

Pernahkah Anda merasa pegal-pegal dan nyeri tulang tanpa sebab yang jelas? Waspada, keluhan ini bisa menjadi salah satu tanda osteoporosis, penyakit yang menyebabkan tulang menjadi keropos, rapuh, bahkan mudah patah.

Salah satu faktor utama osteoporosis adalah gaya hidup malas bergerak. Gaya hidup modern yang kurang gerak dapat meningkatkan risiko osteoporosis di usia muda. Apalagi, tidak sedikit generasi muda yang dimanjakan dengan informasi dan hiburan berbasis digital.

Meski memberi banyak manfaat, hal ini juga dapat memberi efek negatif bagi kesehatan, salah satunya malas bergerak. Yuk, fakta dibalik kebiasaan tersebut untuk kesehatan, terutama kesehatan tulang.

BACA JUGA: Cegah Nyeri dengan Manfaat dan Tips Memilih Sepatu yang Nyaman

Dampak Negatif Malas Gerak Terhadap Kesehatan

Dampak Negatif Malas Gerak Terhadap Kesehatan

(Dampak Negatif Malas Gerak, Ilustrasi: Freepik)

 

Tahukah Anda bahwa penyakit osteoporosis tidak hanya menyerang orang tua saja? Gangguan kesehatan yang menyerang tulang tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh faktor usia, tapi juga gaya hidup.

Gaya hidup modern yang kurang gerak menjadi faktor lain munculnya masalah kesehatan tersebut. Sekarang ini, tidak sedikit anak muda yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain game, atau berdiam diri di depan layar komputer.

Nah, kebiasaan tersebut pada akhirnya memunculkan fenomena remaja jompo. Lebih lanjut, tanda remaja jompo tersebut biasanya dapat diketahui dari ciri fisiknya, mulai dari mudah lelah, kerap merasa pegal, mudah mengantuk, dan tidak bersemangat sepanjang hari.

Kondisi tersebut perlu diwaspadai, sebab bisa menimbulkan sejumlah dampak negatif bagi kesehatan, terutama tulang. Untuk lebih memahami risikonya, simak 5 dampak negatif berikut ini, antara lain:

1. Kehilangan Fleksibilitas dan Kekuatan

Aktivitas fisik membantu menjaga fleksibilitas dan kekuatan tubuh, sebab malas bergerak menyebabkan otot-otot dan tulang menjadi lemah. 

Jika sudah begitu, Anda dapat mengalami penurunan kualitas hidup secara keseluruhan akibat kesulitan kelemahan otot dan tulang.

2. Penurunan Kepadatan Tulang

Aktivitas fisik yang minim atau kurangnya olahraga dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang. Tanpa stimulasi yang cukup, tulang cenderung kehilangan massa dan kekuatan.

Hal ini perlu diwaspadai, sebab dalam jangka waktu panjang dapat berisiko menyebabkan osteoporosis.

3. Risiko Pengeroposan Tulang

Malas bergerak dan melakukan aktivitas fisik di usia muda berisiko mengancam kesehatan tua di masa tua. Gaya hidup tersebut membuat tulang rentan terhadap retakan dan patah akibat pengeroposan.

4. Peningkatan Risiko Osteoporosis

Malas gerak merupakan faktor risiko utama untuk osteoporosis. Ketika tubuh tidak mendapatkan tekanan yang cukup melalui aktivitas fisik, proses penyerapan mineral pada tulang menjadi terganggu.

Pada akhirnya, proses penyerapan mineral yang terhambat dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

5. Peningkatan Risiko Cedera

Kurangnya aktivitas fisik juga meningkatkan risiko cedera, terutama pada tulang dan otot yang tidak terlatih dengan baik. Bahkan aktivitas sehari-hari seperti berjalan atau menaiki tangga dapat menjadi lebih berisiko bagi orang yang jarang bergerak.

BACA JUGA: Osteopenia dan Osteoporosis, Apakah Sama?

Kenali Faktor Pemicu Osteoporosis

Faktor Pemicu Osteoporosis

(Faktor Pemicu Osteoporosis, Ilustrasi: Freepik)

Pada bagian sebelumnya, telah disajikan informasi mengenai 5 dampak negatif kebiasaan malas gerak. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa gaya hidup ini dapat membawa dampak negatif yang signifikan bagi kesehatan tulang.

Risiko yang paling berat adalah menderita osteoporosis, sehingga potensi cedera menjadi lebih mungkin terjadi, bahkan hanya karena menaiki tangga. Untuk mencegahnya, Anda harus lebih dahulu memahami faktor-faktor penyebabnya.

Selain malas gerak, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena osteoporosis, yaitu:

Keturunan dan Usia Tua

Faktor genetik dan usia tua merupakan faktor risiko yang tidak dapat diubah. Orang dengan riwayat keluarga yang menderita osteoporosis atau yang telah memasuki usia lanjut memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan tersebut.

Kekurangan Kalsium dan Vitamin D

Asupan kalsium dan vitamin D yang kurang dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang, sehingga dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

Merokok dan Konsumsi Alkohol Berlebihan

Merokok dan mengkonsumsi alkohol, kedua kebiasaan ini dapat merusak jaringan tulang dan mengganggu penyerapan nutrisi yang penting untuk kesehatan tulang.

BACA JUGA: Tips Mencegah Cedera Olahraga

Riwayat Cedera Tulang

Cedera tulang serius, terutama pada tulang belakang atau pinggul, dapat meningkatkan risiko osteoporosis di kemudian hari.

Kesimpulannya, osteoporosis, penyakit yang membuat tulang keropos dan rapuh, bukan hanya momok bagi orang tua. Gaya hidup modern yang minim gerak, terutama pada generasi muda, menjadikannya bom waktu yang siap meledak di masa depan.

Jangan biarkan tulang Anda menelan pil pahit akibat malas gerak! Mari ubah kebiasaan dan jaga kesehatan tulang dengan tips ampuh perkuat tulang.

Mencegah osteoporosis juga dapat dilakukan dengan menjaga postur tubuh dan konsumsi makanan sehat seperti jenis buah untuk tulang berikut bisa jadi pilihan untuk Anda.

Sementara itu, jika Anda merasa nyeri pada tulang atau mengalami penurunan tinggi badan secara drastis, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi untuk cegah osteoporosis.

Dokter ortopedi sebagai tenaha ahli yang menangani permasalahan tulang, sendi, otot, dan jaringan lunak, akan membantu mendiagnosis dan mengobati permasalahan yang Anda hadapi. Ingat, osteoporosis bukan takdir, jadilah pengendali kesehatan untuk tubuh Anda sendiri! (TMI)

Bagikan