Nyeri Akibat Saraf Kejepit: Bedakan dengan Rasa Nyeri Persendian

Bagikan

Rasa nyeri akibat saraf kejepit seringkali sulit dibedakan dengan nyeri persendian biasa. Meski terkesan mirip, kedua gejala nyeri tersebut memiliki perbedaan baik dari lokasi, karakteristik, dan penyebab nyeri. Perbandingan berikut dapat membantu Anda membedakan nyeri karena saraf kejepit dan nyeri karena masalah persendian.

Pernahkah Anda merasakan nyeri ketika sedang beraktivitas? Hati-hati, rasa nyeri berlebih, kesemutan, dan mati rasa pada area tubuh tertentu mungkin menunjukkan gejala saraf kejepit. Gangguan ini biasanya menyerang bagian tubuh tertentu, seperti leher, punggung, dan lengan.

Saraf kejepit secara medis disebut neuropati kompresi, yaitu kondisi dimana saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya. Kondisi ini dapat menyebabkan sejumlah keluhan, mulai dari kesemutan, mati rasa, nyeri, hingga kelemahan otot.

Meski memiliki karakteristik yang unik, gejala nyeri pada keluhan saraf kejepit kerap disalahartikan sebagai nyeri persendian. Untuk membedakan keduanya, mari simak ulasan berikut ini.

BACA JUGA: Trik Mencegah Nyeri Leher dan Bahu Kaku Ketika Bekerja

Cara Membedakan Nyeri Akibat Saraf Kejepit dengan Nyeri Persendian

Membedakan Nyeri Akibat Saraf Kejepit dengan Nyeri Biasa

(Ciri Nyeri Akibat Saraf Kejepit, Ilustrasi: Freepik)

Nyeri akibat saraf kejepit , atau yang secara medis disebut neuropati kompresi, adalah nyeri yang disebabkan oleh kompresi atau penekanan pada saraf. Kondisi ini dapat terjadi di bagian tubuh tertentu, seperti punggung, leher, dan lengan.

Rasa nyeri pada kondisi saraf kejepit menjadi sinyal penting dari tubuh untuk memberitahu kita bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Namun, penting untuk memahami perbedaan antara nyeri akibat saraf kejepit dan nyeri biasa. Ketahui juga metode pengobatan dan cara mencegah kondisi tersebut.

Pertama-tama, mari simak perbedaan antara rasa nyeri pada saraf kejepit dan nyeri persendian, simak hingga selesai.

1. Penyebab Rasa Nyeri

Nyeri akibat saraf kejepit biasanya disebabkan oleh cedera atau kondisi medis, seperti hernia diskus, spondylosis, atau kanker tulang belakang.

Di sisi lain, nyeri pada persendian dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti cedera, infeksi, atau penyakit kronis yang diderita.

2. Lokasi Nyeri

Nyeri akibat saraf kejepit biasanya terasa di sepanjang jalur saraf yang mengalami tekanan. Misalnya, nyeri akibat saraf kejepit di punggung bagian bawah dapat terasa mulai dari punggung bawah, bokong, dan kaki.

Sementara itu, nyeri persendian dapat terasa di bagian tubuh mana saja, tidak hanya di sepanjang jalur saraf.

3. Karakteristik nyeri

Nyeri akibat saraf kejepit sering kali terasa tajam, menusuk, atau seperti terbakar. Nyeri ini juga dapat disertai dengan sensasi kesemutan, mati rasa, atau kelemahan.

Sementara nyeri persendian biasa dapat terasa tumpul, nyeri, atau menusuk. Nyeri ini biasanya tidak disertai dengan sensasi kesemutan, mati rasa, atau kelemahan.

4. Penanganan Nyeri

Nyeri akibat saraf kejepit biasanya dapat ditangani dengan obat-obatan, terapi fisik, atau operasi.

Sementara itu, upaya penanganan nyeri sendi dapat ditangani dengan berbagai cara, tergantung pada penyebabnya.

BACA JUGA: Bagian Tubuh Ini Rentan Terserang Nyeri Sendi, Simak Informasi Selengkapnya!

Metode Pengobatan yang Tersedia untuk Saraf Kejepit

Metode Pengobatan yang Tersedia untuk Saraf Kejepit

(Metode Pengobatan Saraf Kejepit, Ilustrasi: Freepik)

Seperti yang telah disinggung pada bagian sebelumnya, metode pengobatan saraf kejepit bisa dilakukan dengan menempuh jalur medis. Konsumsi obat-obatan, terapi fisik, hingga operasi menjadi opsi yang bisa dipilih penderitanya.

1. Terapi Fisik

Latihan dan teknik pemijatan yang disesuaikan dapat membantu meredakan tekanan pada saraf yang terjepit.

2. Obat-obatan

Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau obat pereda nyeri dapat membantu mengurangi peradangan dan mengurangi nyeri.

3. Injeksi Steroid

Injeksi kortikosteroid langsung ke area yang terkena dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri.

4. Bedah

Jika kondisi menjadi parah dan tidak merespons terhadap pengobatan lainnya, pilihan terakhir mungkin operasi untuk melepaskan tekanan pada saraf yang terjepit.

BACA JUGA: 10+ Pilihan Makanan Bagi Penderita Rematik

Nah, itu dia sejumlah cara untuk menangani keluhan saraf kejepit. Sementara itu, ada pula sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan kesehatan tersebut.

Menjaga postur tubuh yang baik dapat bermanfaat untuk membantu mengurangi tekanan pada tulang belakang. Selain itu, olahraga juga dapat membantu memperkuat otot dan meningkatkan fleksibilitas, sehingga dapat mengurangi risiko cedera.

Hindari mengangkat beban yang terlalu berat, sebab otot dan tendon di sekitar tulang belakang dapat meregang atau robek dan menyebabkan rasa nyeri. 

Dengan memahami informasi tersebut, kita dapat menjaga kesehatan tulang belakang dan menghindari kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan.

Jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan, segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Temukan fakta menarik seputar kesehatan dengan mengakses tautan berikut ini etawalinku.com. Melalui halaman website tersebut, Anda bisa mencari informasi tentang kesehatan, edukasi, serta tips & trik. (TMI)

Bagikan