Risiko patah tulang pada pemilik tubuh kurus atau underweight cukup tinggi. Tubuh kurus atau di bawah berat badan normal sering dikaitkan dengan kepadatan tulang yang rendah. Hal ini dapat menjadi faktor risiko utama patah tulang, untuk itu menjaga berat badan ideal penting.
Tidak hanya kelebihan berat badan atau obesitas saja yang berpotensi mengganggu kesehatan tulang. Tubuh kurus atau di bawah berat badan normal juga menjadi perhatian dalam konteks kesehatan tulang. Korelasi antara tubuh kurus dan risiko patah tulang menjadi suatu aspek yang perlu dicermati.
Orang kurus yang berat badannya di bawah standar indeks massa tubuh mungkin menghadapi risiko patah tulang yang lebih tinggi dibanding pemilik tubuh normal. Beberapa faktor mulai dari kepadatan tulang yang rendah, pola makan yang tidak sehat, hingga ketidakseimbangan hormon dapat menjadi penyebab utamanya.
Mari cari tahu korelasi antara tubuh kurus dengan risiko patah tulang dalam ulasan berikut ini. Tanpa berlama-lama lagi, mari langsung saja simak penjelasan yang satu ini.
BACA JUGA: Pahami 7 Faktor Risiko Radang Sendi
Temukan Korelasi Antara Tubuh Kurus (underweight) dan Risiko Patah Tulang
Tubuh kurus sering dikaitkan dengan kepadatan tulang yang rendah, yang dapat menjadi faktor risiko utama patah tulang. Ini beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab patah tulang, antara lain:
- Kelainan kongenital sejak lahir
- Kanker tulang
- Penyakit autoimun
- Kelainan genetik
- Cedera/trauma
- Osteoporosis
Diantara faktor-faktor tersebut, terdapat salah satu penyebab patah tulang karena kondisi tulang yang keropos. Osteoporosis, merupakan suatu kondisi gangguan kesehatan akibat tulang rapuh dan mudah patah.
BACA JUGA: Upaya Menjaga Kesehatan Tulang: Kenali Ciri-ciri Tulang Sehat dalam 3 Langkah
Kepadatan tulang yang kurang optimal membuat tulang lebih rentan terhadap cedera, termasuk juga memengaruhi kemungkinan patah tulang. Risiko cedera paling tinggi terjadi pada tubuh yang menanggung beban berat, seperti pinggul, tangan, dan tulang belakang.
Itulah mengapa untuk menciptakan kondisi tulang yang sehat dan kuat, seseorang memerlukan nutrisi yang cukup. Nutrisi untuk tulang meliputi kalsium, vitamin D, dan protein.
Sementara itu, individu bertubuh kurus seringkali memiliki asupan nutrisi yang tidak memadai. Hal ini mengakibatkan tubuh kekurangan nutrisi, dan dapat berdampak negatif pada kepadatan dan kekuatan tulang.
Patah tulang pada orang yang bertubuh kurus dapat terjadi lebih mudah, dan proses penyembuhannya mungkin juga terhambat karena kurangnya nutrisi yang diperlukan.
Upaya Mencegah Risiko Patah Tulang Pada Orang Bertubuh Kurus
Mencegah risiko patah tulang pada individu bertubuh kurus melibatkan serangkaian upaya yang holistik.
1. Mencukupi Kebutuhan Nutrisi Tulang
Penting untuk menjaga pola makan seimbang, memastikan asupan nutrisi yang mencukupi, terutama kalsium, vitamin D, dan protein.
2. Aktivitas Fisik
Melakukan aktivitas fisik secara teratur juga membantu memperkuat tulang dan meningkatkan kepadatan tulang.
3. Konsultasi Kesehatan Tulang
Selain itu, konsultasi seputar kesehatan tulang dengan dokter atau tenaga profesional kesehatan juga diperlukan. Langkah ini dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor khusus yang dapat meningkatkan risiko patah tulang pada individu bertubuh kurus.
BACA JUGA: Jenis Makanan Sehat untuk Tulang
Langkah-langkah pencegahan yang dipersonalisasi, seperti suplemen nutrisi atau program latihan fisik yang sesuai, dapat direkomendasikan untuk meningkatkan kesehatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang.
Pada kesimpulannya, tubuh kurus atau di bawah normal (underweight) memiliki korelasi dengan kondisi patah tulang.
Tubuh yang kurus, termasuk pada kondisi penurunan berat badan secara drastis, memiliki risiko tulang patah. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan tulang pada individu dengan berat badan di bawah normal membutuhkan perhatian khusus.
Dengan memahami faktor penyebab dan mengambil langkah-langkah preventif yang tepat, risiko patah tulang dapat dikelola dengan efektif.
Sekian informasi mengenai hubungan tubuh kurus dengan patah tulang, semoga bermanfaat. (TMI)