Nyeri sendi sering dialami pelari, terutama setelah berlari jarak jauh atau di medan berat. Namun, banyak yang bingung, lebih baik menggunakan kompres es atau kompres hangat untuk meredakannya. Yuk, kita bahas!
Setelah berlari, tidak jarang kita merasakan nyeri pada sendi, terutama jika intensitas latihan cukup tinggi atau medan lari menantang. Nyeri sendi ini bisa disebabkan oleh peradangan, cedera ringan, atau ketegangan otot.
Salah satu cara yang paling umum dan cepat untuk meredakan nyeri sendi adalah dengan menggunakan kompres. Namun, banyak orang sering bertanya-tanya, mana yang lebih efektif antara kompres es atau kompres hangat?
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas mengenai cara kerja kedua jenis kompres ini dan kapan waktu yang tepat untuk menggunakannya agar nyeri sendi cepat teratasi.
Kompres Es untuk Meredakan Nyeri Sendi
Kompres es sangat efektif digunakan ketika nyeri sendi disebabkan oleh peradangan atau cedera baru. Jika setelah lari sendi terasa bengkak, memerah, atau nyeri tajam, kompres es adalah pilihan terbaik. Es bekerja dengan cara mempersempit pembuluh darah, sehingga membantu mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri.
Cara menggunakan kompres es:
- Bungkus es batu atau kantong es dalam kain tipis.
- Tempelkan di area yang nyeri selama 15-20 menit.
- Jangan tempelkan es langsung ke kulit, karena bisa menyebabkan iritasi atau kerusakan kulit.
- Kompres es ini cocok diterapkan dalam 24 hingga 48 jam pertama setelah nyeri atau cedera terjadi.
Kompres Hangat untuk Meredakan Kekakuan Sendi
Jika nyeri sendi yang dirasakan lebih disebabkan oleh kekakuan atau otot yang tegang setelah lari, maka kompres hangat adalah pilihan yang lebih baik. Kompres hangat membantu melancarkan aliran darah ke area yang nyeri, membuat otot dan sendi lebih rileks dan mengurangi rasa kaku.
Cara menggunakan kompres hangat:
- Gunakan handuk yang direndam dalam air hangat, atau bantalan pemanas (heating pad).
- Tempelkan di area yang nyeri selama 15-20 menit.
- Pastikan suhu kompres tidak terlalu panas untuk menghindari luka bakar pada kulit.
- Kompres hangat sangat berguna untuk mengatasi nyeri yang sudah berlangsung beberapa hari dan membantu memperbaiki fleksibilitas sendi.
Kapan Harus Menggunakan Kompres Es atau Hangat?
Memilih antara kompres es atau kompres hangat tergantung pada kondisi nyeri sendi yang dialami setelah berlari. Berikut panduan sederhana untuk membantu menentukan pilihan yang tepat:
Gunakan Kompres Es jika:
- Nyeri disertai pembengkakan atau peradangan.
- Terjadi cedera baru, seperti terkilir atau memar.
- Sendi terasa panas atau kemerahan.
- Biasanya, kompres es paling efektif dalam 24 hingga 48 jam pertama setelah nyeri atau cedera muncul. Es bekerja dengan mengurangi aliran darah ke area yang nyeri, membantu mengurangi pembengkakan dan meredakan nyeri yang tajam.
Gunakan Kompres Hangat jika:
- Nyeri disebabkan oleh kekakuan atau otot yang tegang.
- Tidak ada tanda-tanda pembengkakan atau peradangan.
- Ketika merasa sendi terasa kaku dan butuh relaksasi.
- Kompres hangat membantu meningkatkan aliran darah ke area yang sakit, melemaskan otot, dan membuat sendi lebih fleksibel. Ini sangat baik untuk nyeri yang sudah berlangsung beberapa hari atau untuk mengurangi ketegangan setelah latihan berat.
Mengatasi nyeri sendi setelah berlari tidak harus sulit. Selain dengan kompres es dan kompres hangat seperti penjelasan diatas, salah satu cara untuk mendukung kesehatan sendi adalah dengan mengonsumsi Etawalin.
Etawalin merupakan susu kambing etawa yang terbuat dengan campuran bahan herbal alami untuk membantu meredakan nyeri sendi dan pegal linu. Dengan mengonsumsi Etawalin 2x sehari, dapat membantu memperkuat sendi dan mengurangi risiko nyeri saat berlari. (idm)
Baca juga: