Ada sejumlah faktor penyebab sendi bengkak pada lansia. Asam urat dan radang sendi misalnya, kedua penyakit tersebut menyerang sendi dan menyebabkan peradangan yang picu sendi bengkak. Simak faktor penyebab sendi bengkak lainnya dalam artikel berikut ini.
Lansia atau orang dalam usia lanjut memiliki risiko sakit sendi yang cukup tinggi. Gejalanya tidak jauh-jauh dari rasa nyeri, ngilu, bengkak, kemerahan, dan kekakuan sendi.
Dalam hal ini, pembengkakan sendi pada lansia dipengaruhi oleh faktor penuaan dan perubahan pada sistem muskuloskeletal. Kondisi tersebut bisa memicu berbagai penyakit, misalnya saja asam urat atau gout dan radang sendi atau arthritis.
Melalui artikel ini, Anda akan diajak untuk mencari tahu faktor-faktor penyebab pembengkakan sendi pada lansia. Ketahui juga upaya penanganan dan pencegahannya, simak ulasannya berikut ini.
BACA JUGA: Pahami 7 Faktor Risiko Radang Sendi
Faktor Penyebab Sendi Bengkak Pada Lansia
(Faktor Penyebab Sendi Bengkak, Ilustrasi: Freepik)
Sendi yang sehat memainkan peran penting dalam memastikan mobilitas dan keseimbangan tubuh, terutama pada lansia.
Namun, seringkali, sendi bengkak dapat menjadi masalah yang mengganggu kualitas hidup mereka.
Mari kita telaah beberapa faktor penyebab sendi bengkak pada lansia dan langkah-langkah pencegahan serta penanganannya.
1. Osteoarthritis (OA)
Osteoarthritis adalah penyebab utama dari sendi bengkak pada lansia. Kondisi ini terjadi akibat penurunan kualitas tulang rawan di sendi, menyebabkan gesekan dan iritasi. Faktor risiko meliputi usia, genetika, dan kelebihan berat badan.
Mengetahui gejala OA, seperti kemerahan dan pembengkakan, penting untuk memulai pengelolaan sedini mungkin.
BACA JUGA: 10+ Pilihan Makanan Bagi Penderita Rematik
2. Rheumatoid Arthritis (RA)
Meskipun RA lebih sering muncul pada usia yang lebih muda, lansia juga dapat terkena dampaknya. Pengertian RA yaitu penyakit autoimun yang dapat memicu kondisi peradangan pada persendian.
Lansia dengan RA mungkin mengalami bengkak yang berkembang secara simetris pada berbagai sendi. Penanganan dini dan pengelolaan RA dapat membantu mengurangi bengkak dan mencegah kerusakan sendi.
3. Gout atau Asam Urat
Gout adalah kondisi yang terkait dengan penumpukan kristal asam urat di sendi. Lansia yang memiliki pola makan tinggi purin atau memiliki riwayat keluarga dengan gout berisiko mengalami bengkak pada sendi, terutama pada jempol kaki.
Mengubah pola makan dan gaya hidup dapat membantu mengelola gout dan mencegah serangan bengkak.
4. Cedera dan Overuse
Seiring bertambahnya usia, sendi menjadi lebih rentan terhadap cedera dan kelelahan. Aktivitas fisik yang berlebihan atau berulang dapat menyebabkan peradangan dan bengkak pada sendi. Lansia dihimbau untuk berolahraga dengan bijaksana dan memberikan istirahat yang cukup.
5. Infeksi pada Sendi
Infeksi pada sendi, yang dikenal sebagai arthritis septik, dapat memicu bengkak dan nyeri. Lansia dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah lebih rentan terhadap infeksi. Mengenali gejala infeksi dan mencari pengobatan segera dapat membantu mencegah komplikasi.
6. Reactive Arthritis
Reactive arthritis juga dikenal sebagai sindrom Reiter, adalah jenis arthritis yang berkembang sebagai respon terhadap infeksi tertentu, terutama infeksi bakteri pada saluran pencernaan atau saluran kemih.
Kondisi ini biasanya terjadi beberapa minggu setelah infeksi dan dapat memengaruhi sendi, mata, dan saluran kemih. Gejala utamanya bisa melibatkan sendi, mata, dan saluran kemih.
pada tingkatan awal, penderita dapat mengalami nyeri dan bengkak pada sendi, terutama lutut, pergelangan kaki, dan kaki. Selain Itu, gejala pada kandungan kemih akan terasa nyeri saat buang air kecil.
-
Septic Arthritis
Septic arthritis adalah kondisi di mana sendi mengalami infeksi bakteri, virus, atau jamur. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan pada sendi, menyebabkan nyeri, bengkak, dan kehilangan fungsi sendi.
Gejala ini bisa dapat muncul dengan cepat seperti, Nyeri hebat pada sendi yang terinfeksi, bengkak dan kemerahan pada sendi, kehilangan gerakan normal pada sendi yang terinfeksi, demam dan gejala flu seperti kelelahan myalgia.
BACA JUGA: Osteoporosis dan Osteoarthritis, Apa Bedanya?
Langkah Pencegahan dan Penanganan Sendi Bengkak
(Langkah Penanganan Sendi Bengkak, Ilustrasi: Freepik)
Ada beberapa pencegahan dan penanganan yang mungkin bisa anda lakukan jika mengalami sendi bengkak. Ini adalah upaya pencegahan dan penanganan sendi bengkak pada lansia, antara lain:
- Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara rutin dapat membantu mendeteksi masalah sendi lebih awal, sehingga tindakan pencegahan dapat diambil.
- Gaya Hidup Sehat
Menerapkan gaya hidup sehat dapat membantu mencegah penyakit sendi yang pada akhirnya memicu sendi bengkak. Jaga berat badan yang sehat, mengonsumsi makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur adalah sejumlah upaya yang dapat dilakukan untuk cegah sakit sendi.
BACA JUGA: Hidup Sehat Bersama Susu Etawalin: Jaga Kesehatan Tulang di Masa Tua
- Kelola Stres dan Cukupi Waktu Istirahat
Mengelola stres dan memberikan istirahat yang cukup kepada sendi dapat membantu mencegah peradangan dan bengkak.
- Konsultasi dengan Tenaga Medis
Lansia yang mengalami bengkak pada sendi sebaiknya berkonsultasi dengan ahli reumatologi untuk diagnosis yang tepat dan perencanaan pengelolaan yang efektif.
Mengetahui penyebab dari sendi bengkak pada lansia adalah langkah awal dalam merawat kesehatan sendi. Dengan penanganan yang tepat dan perubahan gaya hidup yang sehat, lansia dapat menjaga mobilitas dan kualitas hidup mereka.
Pilihan perawatan yang sesuai harus didiskusikan dengan profesional kesehatan untuk menjamin pendekatan yang paling efektif dan sesuai dengan kondisi individu. Jangan sampai hal ini disepelekan agar rasa sakit yang dialami bisa dilakukan penanganan secepat mungkin.
Yuk, kunjungi selalu website etawalinku.id untuk dapatkan informasi mengenai kesehatan dan tips menarik lainnya, ya!