Penyebab asam urat yang sering menjadi perdebatan adalah konsumsi makanan laut. Namun, benarkah makanan laut selalu memicu asam urat? Mari kita bahas beberapa mitos dan fakta mengenai hubungan antara makanan laut dan asam urat.
Asam urat merupakan kondisi yang terjadi ketika kadar asam urat dalam darah meningkat dan kemudian membentuk kristal di dalam persendian, menyebabkan nyeri dan peradangan.
Banyak faktor yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat, salah satunya adalah konsumsi makanan tinggi purin. Makanan laut sering kali disebut-sebut sebagai pemicu asam urat karena kandungan purinnya yang tinggi. Namun, benarkah semua makanan laut berdampak buruk bagi penderita asam urat?
Artikel ini akan membahas mitos dan fakta mengenai hubungan antara konsumsi makanan laut dan asam urat, serta memberikan panduan bagaimana mengelola asupan makanan laut secara bijaksana untuk menjaga kesehatan persendian.
Mitos vs Fakta: Semua Makanan Laut Memicu Asam Urat?
Faktanya, tidak semua makanan laut memiliki risiko yang sama dalam memicu asam urat. Beberapa makanan laut seperti kerang, tiram, dan lobster mengandung purin yang cukup tinggi, yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.
Namun, ikan seperti salmon, makarel, dan sarden, meskipun juga mengandung purin, memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, termasuk asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung.
Oleh karena itu, konsumsi dalam jumlah sewajarnya dan pemilihan jenis makanan laut yang tepat dapat menjadi bagian dari diet sehat, bahkan bagi penderita asam urat.
Baca juga: 7 Langkah Mudah untuk Mencegah Kambuhnya Gejala Asam Urat (etawalinku.com)
Mitos vs Fakta: Penderita Asam Urat Harus Menghindari Semua Makanan Laut
Faktanya, toleransi terhadap purin bervariasi antar individu. Beberapa penderita asam urat mungkin harus membatasi konsumsi makanan laut tertentu, sementara yang lain dapat menikmatinya dalam jumlah moderat tanpa mengalami gejala yang berarti.
Kunci utamanya adalah pemantauan dan pengendalian asupan purin secara keseluruhan, bukan hanya makanan laut saja. Selain itu, pola makan yang sehat secara keseluruhan, termasuk menghindari makanan tinggi lemak dan minuman beralkohol, serta menjaga berat badan ideal, sangat penting dalam mengelola asam urat.
Konsumsi makanan laut dan hubungannya dengan asam urat sering disalahpahami, karena meskipun beberapa jenis makanan laut memang tinggi purin dan dapat meningkatkan risiko asam urat, tidak semua makanan laut berbahaya bagi penderita.
Penting untuk memahami bahwa mengelola asam urat memerlukan pendekatan holistik terhadap pola makan dan gaya hidup; tidak semua penderita asam urat harus sepenuhnya menghindari makanan laut, yang penting adalah mengonsumsinya dengan bijaksana dan seimbang.
Oleh karena itu, jika kalian menderita asam urat, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi makanan yang tepat, sehingga masih bisa menikmati makanan laut dengan cara yang aman dan sehat. (idm)
Baca juga: