Pahami Penyebab dan Pencegahan Dislokasi Bahu

Bagikan

Dislokasi bahu adalah kondisi ketika tulang lengan atas terpisah dari socket bahu, yang disebut glenoid. Kondisi ini dapat sangat menyakitkan dan membatasi gerakan bahu serta lengan atas. Oleh karena itu, perlu mengetahui penyebabnya agar dapat dilakukan langkah pencegahan yang jelas.

Bahu adalah salah satu sendi yang paling rentan terhadap cedera di tubuh manusia. Dislokasi bahu terjadi ketika tulang lengan atas terlepas sepenuhnya dari socket bahu, yang dapat terjadi akibat kecelakaan olahraga, kejadian sehari-hari seperti jatuh, atau dalam kasus yang lebih jarang, tanpa penyebab yang jelas.

Kondisi ini tidak hanya menyebabkan rasa sakit yang parah namun juga dapat membatasi gerakan normal dari bahu dan lengan atas. Dislokasi bahu umumnya memerlukan perawatan medis segera untuk mengembalikan tulang bahu ke posisi semula dan mencegah komplikasi lebih lanjut. 

Oleh karena itu, artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang penyebab umum dislokasi bahu, gejala yang dapat dikenali. Degan begitu, diharapkan dapat membantu dalan mengambil langkah-langkah pencegahan yang benar untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi ini.

Penyebab Dislokasi Bahu

(Kekakuan sendi, Sumber: Freepik)

(Kekakuan sendi, Sumber: Freepik)

Dislokasi bahu merupakan kondisi yang umumnya disebabkan oleh trauma atau cedera pada sendi bahu. Tulang lengan atas yang terlepas dari socketnya (glenoid) dapat terjadi karena berbagai faktor, di antaranya:

Trauma Akut

Kebanyakan kasus dislokasi bahu terjadi akibat trauma langsung, seperti kecelakaan mobil, jatuh dari ketinggian, atau cedera olahraga yang melibatkan benturan atau gerakan yang tiba-tiba pada bahu. 

Misalnya, dalam olahraga kontak seperti sepak bola atau rugby, kejadian dislokasi bahu sering terjadi karena gaya dorongan yang kuat pada bahu yang dapat mengakibatkan tulang lengan atas keluar dari socketnya.

Peregangan atau Kekakuan Sendi

Kondisi yang membuat sendi bahu menjadi lebih longgar atau kurang stabil, seperti hiperlaksitas sendi atau kondisi genetik tertentu, dapat meningkatkan risiko dislokasi. Kekakuan sendi atau kurangnya koordinasi otot-otot di sekitar bahu juga dapat menyebabkan peluang lebih besar untuk terjadi dislokasi.

Kondisi Medis Tertentu

Beberapa kondisi medis, seperti kelainan struktural pada sendi bahu atau kelainan perkembangan, juga dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya dislokasi bahu. Contohnya adalah sindrom Ehlers-Danlos atau Marfan syndrome yang dapat menyebabkan hiperlaksitas sendi.

Riwayat Dislokasi Sebelumnya

Individu yang pernah mengalami dislokasi bahu sebelumnya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kejadian yang serupa di masa depan. Hal ini disebabkan karena struktur ligamen dan jaringan ikat di sekitar sendi bahu mungkin sudah melemah atau mengalami kerusakan setelah kejadian dislokasi sebelumnya.

Aktivitas yang Meningkatkan Risiko

Partisipasi dalam aktivitas fisik atau olahraga tertentu, seperti angkat beban di atas kepala, memanjat, atau olahraga kontak, juga dapat meningkatkan risiko dislokasi bahu. Pada beberapa individu, posisi tertentu yang membuat bahu berada dalam posisi ekstrem juga dapat memicu kejadian ini.

Baca juga: Ini Loh Penyebab Nyeri Bahu yang Sering Diabaikan, Yuk Simak Cara Mengatasinya! (etawalinku.com)

Gejala Dislokasi Bahu

Dislokasi bahu adalah kondisi yang ditandai dengan berbagai gejala yang dapat dikenali, terutama setelah terjadi cedera atau trauma pada bahu. Gejala utama yang umum terjadi pada dislokasi bahu meliputi:

  • Rasa Sakit yang Tiba-tiba dan Intens: Salah satu gejala paling mencolok dari dislokasi bahu adalah rasa sakit yang tiba-tiba dan hebat pada bahu. Rasa sakit ini dapat menjadi semakin parah dengan gerakan atau saat mencoba menggunakan lengan atas.
  • Ketidakmampuan untuk Bergerak: Setelah terjadi dislokasi, penderitanya sering mengalami ketidakmampuan untuk menggerakkan bahu atau lengan atas dengan bebas. Hal ini disebabkan oleh pergeseran tulang lengan atas dari posisinya yang normal dalam socket bahu.
  • Deformitas atau Penampakan yang Tidak Normal: Pada beberapa kasus, dislokasi bahu dapat menyebabkan perubahan bentuk atau penampakan yang tidak biasa pada bahu. Tulang lengan atas yang terlepas dari socketnya dapat menyebabkan bahu terlihat miring atau bergeser ke arah yang tidak normal.
  • Pembengkakan dan Memar: Area sekitar bahu yang mengalami dislokasi sering kali mengalami pembengkakan yang signifikan. Selain itu, memar atau perubahan warna kulit di sekitar bahu juga dapat terjadi sebagai respons terhadap cedera yang terjadi.
  • Sensasi Kesemutan atau Mati Rasa: Beberapa individu dapat mengalami sensasi kesemutan atau mati rasa di sekitar bahu atau lengan atas setelah mengalami dislokasi. Hal ini disebabkan oleh tekanan pada saraf-saraf yang terletak di sekitar sendi bahu.
  • Ketegangan atau Ketidakstabilan Sendi: Pada beberapa kasus, dislokasi bahu juga dapat menyebabkan ketegangan atau ketidakstabilan yang dirasakan oleh penderita. Sensasi ini dapat terjadi ketika mencoba untuk menggerakkan bahu atau ketika mencoba untuk menstabilkan sendi.

Pencegahan Dislokasi Bahu

Meskipun dislokasi bahu sering kali terjadi secara tiba-tiba akibat trauma, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko:

  • Memperkuat Otot dan Stabilitas Sendi: Melakukan latihan untuk memperkuat otot di sekitar bahu, terutama otot deltoid dan rotator cuff, dapat membantu menjaga stabilitas sendi.
  • Menghindari Posisi yang Berisiko: Hindari posisi atau gerakan yang memperbesar risiko dislokasi, seperti mengangkat benda berat di atas kepala dengan bahu yang terlalu ekstensif.
  • Konsultasi dengan Dokter: Jika kalian memiliki riwayat dislokasi bahu atau memiliki kondisi yang membuat bahu rentan, berkonsultasilah dengan dokter atau fisioterapis untuk rekomendasi program latihan yang sesuai.
  • Memakai Pelindung: Saat berpartisipasi dalam olahraga atau aktivitas fisik yang berisiko tinggi, memakai pelindung atau brace untuk bahu dapat memberikan perlindungan tambahan.

 

Memahami penyebab dan tindakan pencegahan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko terjadinya dislokasi bahu di masa depan. Konsultasikan dengan dokter untuk rencana pengelolaan yang sesuai dengan kondisi, terutama jika memiliki riwayat dislokasi bahu atau faktor risiko lainnya. (idm)

Baca juga:

Trik Mencegah Nyeri Leher dan Bahu Kaku Ketika Bekerja

Bagikan