Nyeri sendi sering dialami oleh berbagai usia, dari muda hingga tua, dengan penyebab nyeri sendi beragam mulai dari faktor genetik hingga cedera. Baca selengkapnya untuk tahu penyebabnya lebih dalam!
Nyeri sendi adalah salah satu keluhan kesehatan yang umum dialami oleh banyak orang. Rasa nyeri yang muncul di area persendian ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan pada kasus tertentu dapat menurunkan produktivitas seseorang.
Baik itu sendi lutut, pinggul, tangan, atau bahu, nyeri sendi dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang bervariasi dari orang ke orang. Mulai dari faktor genetik, usia, hingga kebiasaan sehari-hari, masing-masing dapat menjadi pemicu timbulnya rasa nyeri pada sendi.
Mengetahui penyebab utama nyeri sendi penting agar dapat mengambil langkah pencegahan atau penanganan yang tepat. Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam berbagai penyebab nyeri sendi yang perlu diketahui untuk menjaga kesehatan sendi dan tetap aktif menjalani kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Penyebab Tersembunyi Nyeri Sendi: Apa yang Harus diwaspadai? (etawalinku.com)
Penyebab Nyeri Sendi

(Faktor Genetik Menyebabkan Nyeri Sendi, Sumber: Freepik)
berikut beberapa penyebab utama nyeri sendi yang perlu diketahui dari genetik hingga masalah kesehatan karena cedera:
Faktor Genetik
Faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan risiko seseorang mengalami nyeri sendi. Beberapa penyakit sendi seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis memiliki komponen genetik yang kuat.
Jika ada anggota keluarga yang menderita penyakit ini, peluang kalian untuk mengalaminya juga meningkat. Warisan genetik ini tidak hanya memengaruhi kemungkinan terkena penyakit, tetapi juga mempengaruhi seberapa parah gejala yang muncul.
Penuaan
Seiring bertambahnya usia, fungsi tubuh termasuk persendian mengalami penurunan. Kartilago, yaitu jaringan pelindung di ujung tulang, cenderung mengalami kerusakan atau penipisan seiring waktu.
Hal ini menyebabkan gesekan antar tulang, yang akhirnya menimbulkan rasa nyeri. Osteoarthritis adalah jenis arthritis yang paling umum terjadi pada lansia akibat proses penuaan ini.
Obesitas
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko terbesar untuk nyeri sendi. Kelebihan berat badan memberikan tekanan ekstra pada sendi, terutama sendi lutut, pinggul, dan punggung bawah.
Tekanan berlebihan ini dapat mempercepat kerusakan kartilago dan menimbulkan rasa nyeri. Mengontrol berat badan dan menjaga pola makan sehat bisa membantu mengurangi beban pada sendi dan mencegah timbulnya rasa nyeri.
Peradangan dan Infeksi
Nyeri sendi juga bisa disebabkan oleh peradangan akibat infeksi. Kondisi seperti septic arthritis terjadi ketika sendi terinfeksi bakteri, menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri yang hebat.
Selain itu, penyakit seperti gout yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di sekitar sendi juga sering menimbulkan rasa nyeri tajam, terutama pada sendi jari kaki.
Kebiasaan Sehari-hari
Gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari juga berperan dalam munculnya nyeri sendi. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan otot di sekitar sendi menjadi lemah, sehingga sendi lebih rentan terhadap cedera dan nyeri.
Sebaliknya, aktivitas fisik yang berlebihan atau dilakukan dengan teknik yang salah juga dapat menyebabkan ketegangan pada sendi. Menjaga keseimbangan dalam beraktivitas adalah kunci untuk mencegah nyeri sendi.
Kondisi Autoimun
Beberapa kondisi autoimun seperti rheumatoid arthritis dan lupus dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendi sendiri, menyebabkan peradangan kronis, pembengkakan, dan rasa nyeri. Biasanya, nyeri ini muncul secara simetris pada sendi, misalnya pada kedua lutut atau kedua tangan.
Cedera atau Trauma
Cedera fisik seperti terkilir, patah tulang, atau cedera olahraga dapat merusak sendi dan menyebabkan nyeri. Cedera yang tidak ditangani dengan benar dapat berkembang menjadi arthritis post-trauma, yaitu arthritis yang muncul beberapa tahun setelah cedera terjadi.
Oleh karena itu, penting untuk selalu segera mengobati cedera sendi agar tidak menyebabkan masalah kronis di kemudian hari.
Dengan memahami penyebabnya, kalian bisa mengambil langkah pencegahan yang lebih baik, seperti menjaga berat badan ideal, mengelola cedera dengan benar, dan menjalani pola hidup yang seimbang. Untuk mendukung kesehatan sendi, konsumsi Etawalin secara rutin bisa menjadi solusi alami.
Susu herbal ini mengandung berbagai bahan alami seperti susu kambing Etawa, jahe, kayu manis, dan temulawak yang telah terbukti membantu meredakan nyeri dan meningkatkan kesehatan sendi. Dengan Etawalin, kalian dapat menjalani hari-hari bebas dari nyeri dan lebih aktif. Mari bersama-sama menjadi Lebih Kuat dengan Etawalin! (idm)
Baca juga: